Kupang, 30 Oktober 2024 – Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid melakukan kunjungan kerja perdana ke Nusa Tenggara Timur setelah dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto. Kedatangannya di bandar udara El Tari Kupang pada Rabu (30/10) pukul 10.50 WITA disambut Penjabat Gubernur Nusa Tenggara Timur Andriko Noto Susanto serta jajaran Forkompinda antara lain Danlanud Djoko Hadipurwanto, Wakapolda Brigjen Pol Awi Setiyono, Penjabat Walikota Kupang, Penjabat Bupati Kupang, serta Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Nusa Tenggara Timur Frederik C.P. Koenunu. Ini merupakan kunjungan kerja perdana Meutya setelah bergabung dalam Kabinet Merah Putih.
Kunjungan kerja ini, menurut Meutya, adalah bagian dari instruksi Presiden Prabowo Subianto untuk mendorong pemerataan pembangunan hingga ke pelosok.
“Konektivitas yang berkeadilan itu salah satu yang jadi keinginan kita untuk dicapai bersama. Pak Prabowo selalu menyampaikan bahwa tidak boleh ada yang dibeda-bedakan, prinsip keadilan diulang-ulang selalu dalam berbagai pidato presiden,” jelasnya.
Meutya juga mengapresiasi Program BAKTI Aksi yang telah menyediakan layanan akses internet di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T), sehingga pelajar di daerah tersebut, seperti di Amarasi, dapat mengikuti ujian dengan perangkat digital. Sebelumnya, pelajar di Amarasi harus menumpang di sekolah lain yang jaraknya cukup jauh akibat infrastruktur jalan yang belum memadai.
Kedatangan Menkomdigi di SMP Negeri 6 Amarasi disambut oleh kepala sekolah, para guru, pelajar, dan masyarakat setempat. Dalam kunjungan, Meutya didampingi Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Hokky Situngkir, Inspektur Jenderal Arief Tri Hardiyanto, dan Direktur Utama BAKTI Kemkomdigi Fadillah Mathar. Selain itu perjalanan kunjungan juga terus diikuti oleh Kepala Diskominfo Provinsi NTT, Kepala Diskominfo dan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kupang,dan Kapolres Kupang
Di lokasi tersebut, Meutya melakukan dialog dengan para siswa SMPN 6 Amarasi mengenai pemanfaatan jaringan internet yang diberikan.
“Program internet masuk sekolah ini merupakan wujud perhatian pemerintah, khususnya di bidang komunikasi dan digital terhadap peningkatan kualitas pendidikan, terutama di daerah-daerah yang membutuhkan dukungan teknologi seperti di Amarasi, Kabupaten Kupang,” ujarnya.
Menurut Meutya, dengan adanya akses internet, lembaga-lembaga pendidikan dapat lebih mudah mengakses informasi, memperluas pengetahuan, serta mendukung proses belajar-mengajar secara daring dan luring. Ia juga berharap, melalui program ini, fasilitas internet yang diberikan dapat dimanfaatkan secara optimal oleh para siswa dan tenaga pendidik untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Kupang.
Setelah berdialog dengan para siswa, Meutya melanjutkan kunjungan ke Stasiun Bumi Satelit Satria di Desa Bolok, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang, untuk meninjau proyek Satria I. Dalam kesempatan tersebut, ia juga berdialog dengan para tokoh agama, meminta mereka untuk turut berperan dalam mengawasi penggunaan internet di kalangan anak-anak demi pemanfaatan yang positif dan produktif.
Kunjungan kerja ini diharapkan dapat menjadi langkah awal yang berkelanjutan untuk mendorong pemerataan akses teknologi digital bagi masyarakat di seluruh wilayah NTT, sebagai wujud nyata dari komitmen pemerintah untuk mewujudkan konektivitas yang adil dan merata.
Penulis : Apria Canda Raia (Mahasiswa Fisip Undana, Jurusan Ilmu Komunikasi)
Penyelia Aksara: Mario F. Lawi (Pranata Humas Ahli Pertama)
Editor: Sylvia C. Francis (Kabid PIKP)