Menu Close

Pemprov NTT Gelar Bimtek Literasi Informasi bagi Pustakawan, Guru, dan Pegiat Literasi sebagai Upaya Mewujudkan Masyarakat Cerdas Informasi

Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur melalui Dinas Kearsipan dan Perpustakaan menggelar Bimbingan Teknis Literasi Informasi yang diperuntukkan bagi pustakawan, guru, dan pegiat literasi Tingkat Provinsi NTT, Kamis 10 Juli 2025 lalu. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk tanggung jawab dalam mengoptimalkan potensi sumber daya manusia yang ada guna menghadapai peluang dan tantangan di era revolusi digital. Manajemen informasi dan komunikasi yang berkelanjutan, kritis, dan bertanggung jawab diperlukan untuk membentuk proses komunikasi yang efektif dan efisien.

Agenda yang dibuka secara resmi oleh Plt. Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi NTT, Stefanus G. de Rozari, menekankan pentingnya literasi informasi bagi setiap insan sebagai tiang pondasi yang harus dimiliki. “Literasi informasi bukan hanya soal mencari data di internet tetapi bagaimana kita mengolah informasi menjadi pengetahuan yang bermanfaat, mencegah hoax, dan menumbuhkembangkan pemikiran etis,” ujarnya dalam sambutan acara.

Lebih lanjut, Stefanus menekankan bahwa perpustakaan adalah jantung institusi pendidikan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa ditengah gempuran arus informasi yang deras. Kemampuan berpikir kritis dan memilah sumber informasi yang valid diperlukan untuk melawan berita hoax. “Kegiatan ini diharapkan dapat memperkokoh peran pustakawan, guru, dan pegiat literasi sebagai fasilitator perubahan menuju masyarakat yang cerdas informasi”, tambahnya.

Salah satu narasumber utama dalam kegiatan ini adalah Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi NTT, Frederik Christian Purwanto Koenunu, ST., MH., yang menegaskan bahwa komunikasi yang efektif sangat penting untuk dibangun dalam ekosistem literasi yang kuat. “Komunikasi bukan semata-mata sebagai bentuk penyampaian informasi monolog, melainkan dialog dalam membangun pemahaman, transparansi, dan memperkuat sinergi lintas sektor,” tuturnya.

Topik yang disampaikan meliputi pentingnya komunikasi dan informasi dalam ekosistem literasi, fungsi, prinsip, dan strategi komunikasi yang efektif, tata cara penyebarluasan informasi yang bertanggung jawab, hingga evaluasi dalam bentuk survey kepuasan untuk mengukur sejauh mana tingkat kepuasan komunikan terhadap informasi yang mereka dapatkan dari komunikator. Peserta juga diajak turut serta secara aktif dalam melakukan diskusi bersama dan saling bertukar pengalaman dalam praktik literasi informasi di kehidupan sehari-hari.

Moderator acara, dalam hal ini Kepala Bidang Pengelolaan Informasi dan Komunikasi Publik Diskominfo Provinsi NTT, Sylvia Cornelia Francis, S.Psi, MPHM., menyampaikan harapannya agar bimtek yang diadakan ini dapat menjadi momentum yang bermanfaat untuk memperoleh pengetahuan sebanyak-banyaknya. Setiap individu memiliki peran penting dalam membentuk masyarakat yang cerdas, kritis, melek informasi, dan selalu siap akan setiap perubahan yang ada.

Bimtek ini tidak hanya menjadi wadah pelatihan teknis, melainkan juga sebagai ruang dalam membangun koneksi, inovasi, dan kolaborasi bagi setiap peserta. Melalui spirit “AYO Bangun NTT”, pemerintah berharap gerakan literasi informasi ini dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat sebagai landasan dalam mewujudkan NTT yang maju, sehat, cerdas, sejahtera dan berkelanjutan.

Salam literasi.

Penulis: Evi Cristiana (Pranata Humas Ahli Pertama)

Penyunting: Sylvia C. Francis (Kabid PIKP Diskominfo Provinsi NTT)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *