Asisten 1 Pemerintah Provinsi NTT, Dra. Bernadeta Meriani Usboko, M.Si mewakili Penjabat Gubernur NTT membuka kegiatan Penilaian Pemerintah Provinsi Terhadap Kinerja Pemerintah Kabupaten/Kota Dalam Pelaksanaan 8 (Delapan) Aksi Konvergensi Penurunan Stunting di Provinsi NTT tahun 2023, bertempat di ruangan Aula Fernandes, pada Kamis (26/10/23). Kegiatan ini berlangsung selama dua hari (26-27 Oktober 2023).
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 33 Tahun 2018 tentang pelaksanaan tugas dan wewenang Gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat di daerah, adalah melakukan fungsi pembinaan, pemantauan dan monitoring, serta evaluasi pelaksanaan percepatan penurunan stunting di kabupaten/kota sebagai tindak lanjut Surat Edaran Menteri Dalam Negeri No.440/3135/BANGDA tanggal 10 Agustus 2020 Tentang Pelaksanaan Penilaian Kinerja Upaya Pencegahan dan Penurunan Stunting, dimana Pemerintah Provinsi bertugas untuk melakukan penilaian penekanan stunting tingkat Kabupaten/Kota.
Penilaian ini bertujuan sebagai evaluasi terhadap kinerja yang telah dilakukan oleh 22 Kabupaten/Kota di NTT dalam rangka perbaikan terhadap pelaksanaan Aksi 1 – Aksi 8 tahun 2022 yang diinput dalam Web Sistem Monitoring Dirjend Bina Pembangunan Daerah, Kemendagri RI. Selain itu juga rapat ini adalah untuk media pembelajaran dan berbagi program kerja antar Kabupaten/Kota dalam upaya untuk bersama-sama meningkatkan kualitas pelaksanaan penekanan stunting.
Asisten 1 Pemerintah Provinsi NTT, Dra. Bernadeta Meriani Usboko, M.Si, dalam sambutannya mengatakan bahwa target pemerintah pusat dalam penurunan prevelensi stunting nasional pada tahun 2024 adalah sebesar 14%. Pencapaian target tersebut harus didukung penuh oleh seluruh pemerintah daerah termasuk Pemerintah Provinsi NTT. Dijelaskan pula bahwa saat ini pemerintah provinsi bersama pemerintah kabupaten/kota terus berupaya keras dalam upaya percepatan penurunan stunting di Provinsi NTT. Pada tahun 2019, angka stunting di NTT mencapai 30% (91.120) dan sudah mengalami penurunan yang signifikan. Dimana sampai dengan pengumpulan data terakhir di Agustus 2023, angka stunting sudah turun pada presentase 15,2% (63.804), bahkan Pemerintah Provinsi NTT optimis bisa mencapai 12% atau 10% ditahun 2024.
“Jika kita memberi perhatian khusus kepada anak sejak 1000 hari pertama kehidupan, terhitung dari sejak dalam kandungan ibu, kita sudah membangun fondasi yang kuat dan menjadikan rumah yang kokoh untuk menciptakan Sumber Daya Manusia yang memiliki daya saing dalam misi pembangunan” tambah Bernadeta M. Usboko dalam sambutannya.
Beliau juga memberikan apresiasi yang tinggi atas hasil kinerja penurunan stunting yang tentunya tidak terlepas dari peran dan kerja keras serta kerja kolaboratif kabupaten/kota dalam upaya penurunan stunting di wilayah masing-masing.
Dalam kegiatan terebut, masing-masing kabupaten/kota hadir dalam tim gabungan dari unsur Bappelitbangda, Dinas Kesehatan, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Dinas PU, Dinas Pemdes, dan perangkat daerah lainnya yang tergabung dalam tim Pokja Stunting Kab/Kota. Turut hadir, perwakilan Direktur Jenderal Bina Bangda Kementerian Dalam Negeri RI, Sekertaris Perwakilan BKKBN NTT Mikhael Y. Galmin, S.S., M.Sc, Provincial Governance Advisor USAID ERAT NTT George Hormat, Sekretaris Bapelitbangda Maxianses H. Manafe, S.Sos., M.Si, Ketua Pokja Stunting Ir. Sarah L. Mboeik dan para pemerhati Stunting.
Penulis : Ronaldo Beli de Rozari (MBKM UNDANA)
Penyunting : Linberthi Duma
Editor : Sylvia C. Francis